Perkuat Peran Penyuluh Swadaya, BB Penerapan Gelar FGD Penumbuhan dan Penguatan Posluhdes
Bogor (29/3) dalam rangka penyusunan instrumen baseline kegiatan AFACI-RATES, BB Penerapan menggelar FGD penumbuhan dan pengembangan Pos Penyuluhan Desa (Posluhdes), yang mengacu pada Permentan 3 Tahun 2018 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian.
FGD dihadiri Kepala BB Penerapan, Dr. Ir. Fery Fahrudin Munier, M.Sc. IPU, ASEAN, Eng, Koordinator, Subkoordinator, fungsional penyuluh dan fungsional lain lingkup BB Penerapan. Penyuluh BSIP Jawa barat dan Kalimantan Selatan hadir secara virtual. Narasumber berasal dari praktisi yang berkompeten dalam bidang penyuluhan. Dr. Ir. Syaifuddin, MP, Direktur Polbangtan Bogor, Dr. Yoyon Haryanto, Dr. Siti Amanah, akademisi IPB, Ir. Inang Sariati, MM, Pusat Penyuluhan, Dr. Momon Rusmono, Dr. Rani Mutiara dan Dr. Syahyuti.
Penyuluh merupakan ujung tombak keberhasilan sektor pertanian, pentingnya penyuluh dalam menggerakan petani tidak terlepas dari dukungan pemerintah dalam pelaksanaan program pemberdayaan petani dan penyuluh di desa. Kegiatan AFACI melakukan penguatan dan pengembangan Posluhdes yang akan dilaksanakan di lima Desa tersebar di Provinsi Jabar dan Kalbar, jelas Kepala BB Penerapan saat membuka FGD. Melalui FGD ini, Fery mengharapkan kegiatan AFACI yang dilaksanakan dapat meningkatkan peran Posluhdes dan meningkatkan kapasitas penyuluh swadaya.
Paparan materi yang disampaikan oleh para narasumber, telah menyepakati bahwa konsep dasar Posluhdes adalah suatu kelembagaan penyuluhan pada tingkat desa/kelurahan yang bersifat non struktural, dibentuk dan dikelola secara partisipatif oleh pelaku utama. Terdapat lima prinsip Posluhdes yaitu keswadayaan, keterpaduan, kemitraan, kemanfaatan dan berkelanjutan.
Prinsip keswadayaan perlu dipedomani karena kelembagaan Posluhdes bukan merupakan perpanjangan tangan BPP. BPP lembaga pemerintah sedangkan Posluhdes lembaga non pemerintah, hanya saja memiliki fungsi yang sama dalam pemberdayaan petani di desa. Penyuluh swadaya dalam pengembangan Posluhdes perlu didampingi dan dikembangkan baik secara kualitas maupun kuantitasnya, semakin banyak penyuluh swadaya yang berkompeten akan semakin maju pertanian diwilayahnya, ujar Momon.
Hasil diskusi menyepakati agar segera diterbitkan Permentan tentang penumbuhan dan pengembangan Posluhdes supaya semua pihak yang terlibat memahami standar teknis Posluhdes yang akan ditumbuhkembangkan ke depannya.